Tingkatkan Prestasi Belajar Ekonomi dengan Aplikasi GCS

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI melalui Surat Edaran No.4 2020 menetapkan proses belajar siswa dilaksanakan di rumah masing – masing melalui pembelajaran daring yang difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemic Covid- 19. Kesehatan lahir batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi dasar utama dalam pelaksanaan kebijakan di tengah meningkatnya penyebaran Covid -19. Aktivitas dan tugas pembelajaran di rumah pun dapat bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing – masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akes /fasilitas belajar yang ada. Hal ini tentunya di sambut dengan penerbitan surat – surat edaran di lingkungan pemerintah daerah dan satuan pendidikan di sekolah. Sekolah memberikan kebebasan kepada guru untuk menetukan strategi pembelajaran jarak jauh yang tentunya mempertimbangkan kesenjangan fasilitas yang ada.

            Dari beberapa media PJJ yang kami pelajari dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada di SMA Negeri 1 Prambanan, maka untuk mapel Ekonomi kelas XI KD 1 Pendapatan Nasional  semester gasal menggunakan daring kombinasi, yaitu Google Clasroom     ( GCS ) dan WhatsApp serta konten materi  buku siswa. Guru sebagai fasilitator memandu, mengajak, membimbing serta melakukan penilaian dan memantau presensi kehadiran siswa melalui GCS atau Google Clasroom. Dengan Aplikasi ini, guru sangat terbantukan dalam menghadapi berbagai kendala yang ada, sehingga prestasi siswa tetap meningkat meski menggunakan media Pembelajaran Jarak Jauh.

            Strategi PJJ diatas tentunya bukan harga mati untuk di terapkan. Guru dituntut terus berinovasi dan melakukan refleksi dalam kegiatan pembelajaran. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap ketersampaikan materi, respon dan partisipasi siswa, media belajar, rencana kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya. Respon dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran harus terus diupayakan,karena keberhasilan pembelajaran tergantung respon dan partisipasi mereka.

            Penggunaan aplikasi Google Clasroom  ( GCS ) ternyata masih terkendala dengan paket data yang dimiliki siswa. Sebagian besar siswa menggunakan paket data unlimited sosial media, sehingga tidak dapat mengakses materi, mengirim tugas dan mengisi presensi kehadiran yang diberikan dalam waktu yang di tentukan. Beberapa siswa mengaku tidak mengikuti kegiatan pembelajaran karena kuotanya habis, membantu pekerjaan orang tua, belum terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh serta merasa kesulitan dengan bahasa tertulis di HP. Dalam situasi seperti ini guru dituntut selalu aktif memantau respon dan partisipasi  siswa. Bagi siswa yang kurang aktif, guru melakukan chat pribadi  kepada siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dan melakukan penjelasan ulang tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, termasuk informasi tugas yang diberikan.

            Menurut WS. Winkei ( 1989 ) prestasi adalah, hasil dari pembelajaran yang di tunjukkan oleh siswa menurut kemampuan internal yang di peroleh sesuai dengan tujuan instruksional.

            Menurut Nasution belajar adalah, proses untuk menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.

            Penilaian sikap dapat dilakukan dengan menggunakan respon dan partisipasi aktif siswa dalam aplikasi Google Clasroom serta WhatsApp yang dituangkan dalam jurnal perkembangan sikap. Melalui kegiatan Work From Home, kegiatan pembelajaran dan pembimbingan tugas serta remidi dilakukan guru tanpa batas waktu.Guru dituntut dengan sigap menerapkan strategi pembelajaran dalam situasi dan kondis pembelajaran apapun termasuk di tengah pandemi.

            Dari uraian artikel ini dapat diambil kesimpulan bahwa belajar tidak mengenal waktu dan jarak. Meskipun dalam masa Pandemi seperti sekarang, tehnologi dapat membantu  meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya Mapel Ekonomi dengan menggunakan salah satu Aplikasi yang sekarang banyak di pakai oleh dunia pendidikan yaitu Google Clasroom ( GCS ).

Oleh :

Etik Herawati, SE

Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Prambanan Klaten